Saturday, 3 November 2012
I Love Music
Musik... segalanya buat aku,, mungkin dari kecil aku sudah dikenalkan tentang musik oleh kedua orang tuaku. Papi, yang bisa memainkan alat musik: gitar, bass, dan keyboard. Sedangkan mami aku bisa memainkan: gitar, keyboard, bass, bahkan drum.
Ya... mungkin karena itu aku sangat menyukai musik. dalam hidupku musik adalah teman setia ku. Dikala aku bahagia bisa ku dengarkan lagu-lagu yang memiliki tempo cepat dan lirik yang membuat ku bahagia. Dikala aku sedih ku dengarkan lagu-lagu slow, yang tak jarang membuatku menangis.
Bermain musik dan bernyanyi, bagi ku bukan saja hanya sekedar hobi. tapi music is my life.
Cerita ku tentang dapat memainkan beberapa alat musik:
1. Keyboard dan Piano:
Awal mula mengenal alat musik ini saat saya belum bersekolah, saya senang sekali memperhatikan bila ada orang yang memainkan alat musik ini. Akhirnya setelah saya meminta orang tua untuk belajar keyboard ini lebih lagi. Kedua orang tua saya memutuskan untuk memanggil guru les kerumah. Saat itu saya duduk di bangku kelas 3 SD. Tapi... karena satu dan lain hal, les pun dihentikan. Karena kecintaanku pada alat musik ini, waktu duduk di bangku SMP. Aku melanjutkannya lagi. bahkan sekali dua kali aku dapat mengiringi kebaktian di Gereja, bersama anak-anak pemuda yang ada di Gerejaku. Ya... walau belum selincah pemain yang lain tapi aku cukup bangga bisa menampilkan bakatku ini. Sayangnya tak bertahan lama, ada orang yang tidak suka atas keberhasilanku, bisa tampil kan bakatku. Dia mengatakan padaku dan di depan banyak orang kalau cara bermain ku jelek... dan bla... bla... bla..
Sakit hati pun kurasakan saat itu, sejak saat itu aku tidak mau memegang yang namanya keyboard bahkan les dan apa aja yg berkaitan dengan keyboard aku benci. Bahkan sampai-sampai apa yang ak pelajari selama ini ku lupakan semua. Hanya dikarenakan 1 orang saja, bahkan saat itu aku sangat membenci orang tersebut.
Tapi Tuhan itu baik, Dia kenalkan aku pada seorang kakak yang sangat menyukai keyboard, saat itu aku sudah duduk di bangku SMA. Kakak ini rajin sekali datang ke Gereja untuk berlatih dan melemaskan jari-jarinya di atas keyboard. Padahal rumahnya cukup jauh dari Gereja. Dari situlah aku mulai memberanikan diri mendekati kakak ini saat berlatih. Sejujurnya dalam hati yang paling dalam aku amat sangat merindukan memainkannya. Tapi apa daya, setiap aku melihat alat musik ini, selalu kebencian yang muncul didalamnya. Semakin hari... aku semakin dekat dengan kakak ini, akhirnya aku menceritakan kalo aku sebenarnya membenci keyboard, dan aku menceritakan semuanya kepada kakak ini dengan di temani tetesan air mata. Dia memberi aku banyak masukan dan masukan.... Dan sepertinya dia tahu kalau aku masih ada kerinduan untuk bermain keyboard. Dia bilang kepadaku: "Yang pertama kamu harus maafkan orang itu, dan memaafkan diri kamu. Selajutnya untuk belajar keyboard kembali, aku mau kok ngajarin kamu keyboard dari awal."
Di sini lah awal mula aku kembali menyukai keyboard dan aku telah memaafkan orang yang sudah bertahun-tahun membuatku benci keyboard. Karena kakak itu hanya sementara ada di rumah, karena harus kembali kerja di kota. Jadi selepas kepergian kakak ini aku pun belajar secara otodidak. Kini puji Tuhan, aku kembali PD memainkan alat musik ini, bahkan didepan banyak orang.
2. Gitar
Saat aku sedang duduk-duduk diruang keluarga aku melihat gitar, dan ku mainkan, walau cuma asal-asalan memainkannya, dengan menggenjreng sembarangan tanpa mengunakan kunci akord. Saat itu ada saudara yang datang berlibur di rumah. Dia datang menghampiriku dan mengatakan: "Wah... ngenjrengnya sudah bisa , tinggal belajar kuncinya. Sini udak ajari kamu!".
Akhirnya diajarkanlah kunci-kunci dasar, karena aku suka memperhatikan orang yang bermain gitar jadi aku bertambah lagi kunci-kunci yang lainnya. Bahkan aku sempat mengajari ade aku bermain gitar, walau sekarang dia lebih jago main gitarnya, maklum kan anak laki-laki.
Disinilah awal aku dapat memainkan gitar, saat itu masih duduk di kelas 5 SD.
3. Drum
Berawal dari kecintaan ade aku pada alat musik yang satu ini, jadilah aku pun jadi menyukai alat musik ini. Disaat ade aku berlatih drum dengan guru privat yang datang kerumah, aku pun kadang-kadang ikut bergabung bersama mereka, dan hanya melihat saja apa yang sedang dia ajarkan ke ade aku. Disaat waktu senggang aku mencoba memainkannya. Dan ternyata aku bisa mengikuti ketukan yang seirama. Walau tak selincah ade aku. Tapi aku cukup bisa memainkan alat musik ini.
Disini awalnya aku ada keinginan untuk belajar drum, saat itu aku duduk di bangku SMP
Inilah beberapa cerita awal mula bisa bermain musik, dan masih ada beberapa musik lainnya yang berhasil aku pelajari. Bagi ku semua ini adalah Talenta dari Tuhan. Dan aku musti mengucap syukur buat talenta yang luar biasa ini ^^
Foto-foto di hutan karet
Lagi jalan-jalan, berhenti di hutan karet. Entah karena kenarsisanku atau apa... jadilah foto-foto ini!!
yang menjadi photographer saudara aku sendiri. R. Pangaila
SAHABATku
Rasa terima kasih... ya ini yang ku berikan kepada sahabat-sahabat ku... mereka senantiasa memberikan aku dukungan atas apa yang aku lakukan dalam kehidupan ini. Bila aku melalukan sesuatu yang baik dan benar mereka mendukung ku. Tapi bila aku melakukan kesalahan tak segan-segan mereka menegurku, bahkan tak jarang memarahiku atas apa yang telah aku lakukan.
Berawal dari SMA kami berteman. hingga kini kami masih terjalin hubungannya. Meski jarak diantara kami cukup jauh. Karena kesibukan masing-masing. Tapi kami selalu menyempatkan diri untuk berkomunikasi. Rasa kangen... ini yang kurasakan bila jauh dari mereka, bila ada di antara mereka yang sedang bahagia karena pekerjaan, kuliah, pacar dll. Aku pun turut bahagia bersama-sama. Tapi bila mereja sedang bersedih dikarenakan satu dan lain hal, aku pun turut bersedih. Tak jarang aku mengeluarkan air mata karena kebahagiaan atau kesedihan mereka.
Ku ingin persahabatan ini tak lekang oleh waktu... Walau terkadang timbul perselisihan diantara kami, baik itu kecil maupun besar, aku yakin dan kami yakin kami bisa mengatasi semuanya dengan secara baik-baik. Dan menjadikan persahabatan ini abadi, sampai selama-lamanya.
Terima kasih "mak-mak"ku, aku sayang kalian, jangan pernah lupakan aku, dan persahabatan ini ya.... ^^
(mak: panggilan kesayangan buat sahabat-sahabatku)
SINGLE is Not a Status
Sulit d'percaya... di usiaku yang ke 21th ini aku masih Single. Seringkali aku berfikir akan sampai kapankah ini ter jadi? Dimana sudah beberapa teman yang seumuranku sudah beralih ke jenjang yang lebih serius yaitu pernikahan. Tapi aku?! Masih bertahan pada statusku yang jomblo ini. Apa karena aku jelek? tidak cantik wajah dan fisik? Sehingga tidak ada yang tertarik pada diriku ini??
Mencoba menghibur diri sendiri dengan mengatakan:
"Lena... tenang aja ya... semuanya indah pada waktunya. Kamu pasti dapatkan yang terbaik dalam hidupmu".
Oke... Setelah berhasil menghibur diri, kini aku bisa melupakan sejenak kata Single ini. Tapi.... dikala aku sedang merasa sendiri, tak ada yang menemani, pasti ku teringat pada kata Single lagi. Rasa takut... itu yang ku alami, takut bila kata itu menjadi melekat dalam diriku sampai ku tua nanti. Takut... takut... dan takut....
Karena aku seorang wanita, tak gampang untuk mengungkapkan Rasa... ya... Rasa Suka pa lawan jenis. Sering kali rasa ini hanya bisa ku pendam dan tak kan terkatakan sampai orang ku sukai memiliki kekasih. Dan menyebabkan aku bersedih hati. Tak banyak orang yang kusukai bukanlah orang yang menurut kebanyakan orang sempurna. Tapi menurutku kesempurnaan tak ada di muka bumi ini.
Apa karena aku terlalu banyak memilih? Atau aku tidak peka dengan orang menyukaiku? Sehingga sampai sekarang ini aku masih Single. yah... entah lah... hanya Tuhan yang tau kenapa semua ini terjadi.
Tapi sekarang bagiku "Single is not a Status" Bila Tuhan sudah menemukan orang yang Pas buat aku, pasti!! Dengan cara-NYA yang luar biasa DIA mampu mempertemukan aku dengan pasangan hidup ku kelak. Meski aku harus menunggu, ku kan setia. Tentu nya dengan sedikit usaha juga yang datang dari diri sendiri.
Subscribe to:
Posts (Atom)